Bentrok di Kampus Abulyatama Aceh, Satu Orang Dilaporkan Meninggal
Satu orang dilaporkan meninggal dalam peristiwa bentrokan di Universitas Abulyatama (Unaya), Lampoh Keude, Aceh Besar, Kamis (17/4/2025).
Korban bernama Wahidin, ayah dari lima anak asal Blang Bintang itu mengembuskan napas terakhir usai diduga diserang sekelompok orang yang datang ke kampus tersebut.
“Satgas kami meninggal satu orang,” kata Rektor Unaya, Dr Nurlis Effendi.
Beberapa dikabarkan mengalami luka akibat mendapat serangan dari sekelompok orang menggunakan batu dan kayu.
“Di antaranya dirawat di Rumah Sakit Pertamedika,” ungkap Nurlis.
# Polisi Bantah Penyebab Meninggalnya Satgas Abulyatama Aceh Akibat Kekerasan
Pihak kepolisian membantah penyebab meninggalnya salah seorang Satgas Abulyatama Aceh, Wahidin (50) akibat kekerasan bentrok di Universitas Abulyatama (Abulyatama), Lampoh Keude, Aceh Besar, Kamis (17/4/2025).
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono melalui Kasat Reskrim, Kompol Fadillah Aditya Pratama menjelaskan, menurut keterangan dokter, hasil pemeriksaan sementara korban tidak ditemukan adanya bekas pukulan benda tumpul atau sejenisnya.
“Bukan (kekerasan), nggak ada itu,” kata Kompol Fadillah.
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh itu menjelaskan, korban tiba di Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri, namun setelah dilakukan EKG (elektrokardiogram) korban dinyatakan sudah tidak bernyawa.
Awalnya, sekitar pukul pukul 11.20 WIB korban dibawa dalam keadaan tidak sadarkan diri, denyut nadinya tidak teraba, napas tidak ada dan tekanan darah tidak terbaca.
Setelah dilakukan pengecekan tekanan darah dan saturasi tidak terbaca, serta tubuh korban dingin, pasien dinyatakan meninggal dunia (MD).
“Dari hasil pemeriksaan visum luar, tidak ditemukan luka maupun memar di bagian tubuh korban. Hanya didapat pasir di bagian kepala korban dan korban mengeluarkan air seni,” ungkap Kompol Fadillah.
Kemudian atas permintaan keluarga, korban dipulangkan ke rumah almarhum yang beralamat di Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar.
“Diantar menggunakan mobil ambulans RS Pertamedika,” pungkasnya.