Kapolresta Banda Aceh Hadiri Pengukuhan Guru Besar di USK

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli menghadiri pengukuhan Guru Besar dalam Sidang Terbuka Senat Akademik USK di Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala, Rabu (13/11/2024).

Para guru besar yang dikukuhkan tersebut yakni Prof Dr Drs Bahrun MPd pada Bidang Ilmu Dasar-dasar Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prof Dr Suriani SE MSi pada Bidang Ilmu Ekonomi Moneter Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Kemudian Prof Dr Husaini MA pada Bidang Ilmu Arkeologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Prof Dr Srinita SE MSi pada Bidang Ilmu Usaha Mikro Kecil dan Menengah Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Rektor USK, Prof Marwan mengatakan pihaknya bersyukur USK terus berkembang menuju world class university, sejumlah prestasi terus dicapai, baik dari inovasi riset maupun pertumbuhan jumlah guru besar di kampus tersebut.

Salah satunya Atsiri Research Center (ARC) atau Pusat Riset Nilam USK yang pada bulan ini mendapat penghargaan terkait inovasi di Barcelona, Spanyol.

“Capaian ini patut kita banggakan sebagai bukti nyata pengabdian terhadap masyarakat,” kata Prof Marwan.

Pihaknya juga menyampaikan rasa syukur atas pertumbuhan jumlah profesor di USK.

Dikatakannya, total jumlah guru besar di USK saat ini sebanyak 181 profesor atau 9,09 persen dari jumlah dosen secara keseluruhan dan Fakultas Teknik menjadi yang terbanyak jumlah guru besar yakni 44 profesor.

“Kita targetkan 10 persen profesor dalam waktu dekat. Mengingat 44 calon prof masih dalam pengusulan,” kata Prof Marwan.

Rektor USK itu berpesan, para profesor termasuk yang dikukuhkan saat ini dapat berkontribusi bagi dunia pendidikan, daerah, bangsa dan negara.

“Serta dapat mengangkat harkat martabat kampus ini baik di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh mengucapkan selamat atas pengukuhan kepada para Guru Besar di kalangan Universitas Syiah Kuala.

Ini menjadikan sebuah motivasi bagi calon guru besar lainnya dikalangan Universitas Syiah Kuala maupun Universitas lainnya di Aceh, sebutnya.

Kita harus berbangga memiliki guru yang dapat mendidik anak bangsa sehingga kedepan akan ada regenerasi lainnya sebagai penerus mereka, pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *